Kamis, 22 Oktober 2009

Waspada Hipotermia

Mungkin untuk sebagian orang, hipotermia bukan jadi hal penting. Tapi bagi gw, penting bgt untuk tau hal ini karna nyokap gw ngalamin ini.
Masih kebayang gimana kalo nyokap udh kena hipotermia, untuk bergerak aja susah, minta diselimutin pke beberapa lapis selimut tebel dan ditambah mesti dipeluk erat bgt sama anak2nya.
Dan belakangan ini, gw juga kena gejalanya. Dirasukin rasa dingin tiba2 dan menggigil super. Jadi ini menjadi hal yg penting bgt untuk gw pahamin.

Umumnya suhu tubuh yang normal sekitar 37 derajat celsius. Tapi ada kalanya tubuh kehilangan panasnya yang kebanyakan disebabkan udara dingin. Waspadai gejala hipotermia jika suhu tubuh di bawah 35 derajat celsius.

Hipotermia adalah suatu kondisi kesehatan dimana tubuh kehilangan suhu panasnya dengan cepat sehingga menyebabkan temperatur tubuh menurun drastis dan bisa berbahaya. Seseorang bisa dikatakan mengalami hipotermia jika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celsius.

Penyebab tubuh kehilangan panasnya antara lain tidak menggunakan pakaian yang cukup hangat saat udara dingin, terlalu lama berada di tempat dingin, memakai pakaian yang basah terlalu lama dan penggunaan pendingin ruangan yang terlalu dingin khususnya bagi orang tua dan bayi.

Cara tubuh kehilangan panasnya adalah kontak langsung dengan sesuatu yang sangat dingin seperti air atau tanah yang dingin. Karena air merupakan penghantar panas yang baik bagi tubuh sehingga panas tubuh akan hilang lebih cepat pada air dingin dibanding udara dingin. Cara lainnya adalah melalui angin, gerakan angin akan menghilangkan lapisan tipis udara yang hangat pada permukaan kulit.

Saat suhu tubuh menurun drastis, maka jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya tidak dapat bekerja dengan baik. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung, rusaknya sistem pernapasan dan yang lebih berbahaya bisa menyebabkan kematian. Pertolongan terpenting adalah menghangatkan tubuhnya agar suhunya kembali normal.

Salah satu gejala awal terjadinya hipotermia adalah tubuh yang gemetar, karena itu merupakan salah satu bentuk perlindungan diri untuk melawan suhu dingin dan usaha agar tubuh tetap hangat. Gemetar yang terus menerus merupakan kunci dari gejala hipotermia.

Seperti dikutip dari Mayoclinic, Senin (19/10/2009), gejala hipotermia yang lainnya adalah badan menggigil, koordinasi tubuh menurun, bergumam atau tidak dapat berbicara dengan baik, kesulitan berpikir, mengantuk karena energi yang sangat rendah, napasnya tersenggal-senggal, denyut nadinya melemah dan bisa sampai hilang kesadaran.

Orang yang lebih berisiko terkena hipotermia adalah orangtua berusia di atas 65 tahun, anak-anak, pengonsumsi alkohol dan obat-obatan, memiliki masalah dengan mentalnya serta orang dengan penyakit tertentu (stroke, hipotiroid, malnutrisi, parkinson dan penyakit yang menghambat aliran darah).

Jika ada yang mengalami hipotermia segera beri pertolongan menghangatkan tubuhnya seperti:

1. Memberikan pakaian yang kering
2. Menggenggam tangannya
3. Memindahkan ke tempat yang lebih baik dan lebih hangat
4. Usahakan terjadi kontak kulit karena akan lebih efektif
5. Memberikan minuman hangat yang tidak mengandung alkohol serta kafein
6. Menghindari melakukan banyak gerakan
7. Jangan memijatnya serta jangan memberikan minuman yang panas.

Source : berbagai sumber